Analisis Metode Mendongeng Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Di RA. Arafah Field Kec. Medan Area
Main Article Content
Abstract
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka untuk mewujudkannya pendidikan sangat penting untuk diberikan mulai prasekolah. Dimana masa kanak-kanak yaitu masa yang menjalani tahapan perkembangan yang sangat cepat dan mendasar untuk kehidupan berikutnya. Anak prasekolah adalah anak berusia 0 sampai 8 tahun. Pada masa ini, anak mempunyai keistimewaan tersendiri dalam tingkah lakunya. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji metode mendongeng untuk meningkatkan keterampilan membaca anak usia dini di RA. Arafah Field Kec. Medan Area. Salah satu cara yang dapat mengembangkan keterampilan membaca anak prasekolah yaitu dengan mendongeng. Hikayat merupakan sarana untuk membantu upaya seseorang untuk memahami perasaan dan imajinasinya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan kegiatan analisis data kualitiatif yang dilakukan secara interaktif dan berkesinambungan hingga tuntas. Proses ini berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi yang dicatat terdiri dari dua aspek, yaitu deskriptif dan reflektif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebelum digunakan metode mendongeng anak usia dini di RA Arafah Field Kota Medan tidak begitu tertarik dengan baca atau membaca, namun setelah guru rutin menerapkan metode mendongeng anak perlahan menunjukkan ketertarikan mereka terhadap bacaan dan rasa ingin tahu untuk membaca tulisan yang ada dibuku dongeng. Selain itu mendongeng memiliki banyak manfaat bagi tujuan pendidikan, dimana bukan saja dapat meningkatkan kemampuan membaca anak tetapi mendongeng juga mampu menambah daya imajinasi anak terhadap hal-hal baru yang mereka temui dalam kehidupan, sehingga anak menjadi lebih kreatif dalam menciptakan ide-ide baru.
Downloads
Article Details
References
Augusta. (2012). Pengertian Anak Usia Dini. http://infoini.com/pengertian anak usia dini
Asfandiyar Yudha, A. (2009). Cara Pintar Mendongeng. Bandung: PT. Mizan Pustaka
Danandjaja, James. (2007). Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan Iainlain. Jakarta: Grafiti.
D.Hidayah. (2016). Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Klika Anak Dara (Croton Oblongus Burm .) F terhadap bakteri penyebab jerawat. Skripsi
Hadini, N. (2017). Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini melalui Kegiatan Permainan Kartu Kata di TK Al-Fauzan Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Jurnal Empowerment, 6(1), 19–24.
Kartini Kartono. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung : CV Mandar Maju. Lamuningtyas
Latif, M., A. 2009. The Power Of Story Telling : Kekuatan Dongeng terhadap Pembentukan Karakter Anak. Depok : PT. Luxima Metro Media. (Montolalu, 2005 ).
Nur’aini, F. 2010. Membentuk Karakter Anak dengan Dongeng. Surakarta : Indiparent (Hidayat, 2008)
Undang-Undang No.20 Tahun 2023 pasal 1 ayat 2
Maya Nuraini Faiza, D. (2021). Jurnal Basicedu. Jurnal Basicedu, 5(5), 3829–3840. Milles dan Huberman Rohidi, 1999
Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak – Kanak. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Surtikanti. 2011.
Nasem, N., Tanjung, R., & Nurkhasanah, N. (2022). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Usia Dini Melalui Petualangan Maharaja. Jurnal Tahsinia, 3(2), 107–116. https://doi.org/10.57171/jt.v3i2.329
Sari, P., A. 2010. Dongeng Inspiratif untuk Anak Cerdas. Yogyakarta : Immortal Publisher. Sukmadinata
Soedarso. 2005.Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Tarigan, Henry Guntur. 2009. PengkajianPragmatik. Bandung: Angkasa.
Yulianti, Dwi (2010). Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Indeks