Pengembangan Ranah Afektif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pendidikan Agama Islam di SMA YA BAKII 1 Kesugihan
Main Article Content
Abstract
This study aims to describe the development of the affective domain in Islamic Religious Education learning at SMA Ya BAKII 1 Kesugihan Cilacap and find out the supporting and inhibiting factors for the development of the affective domain. The type of research used is qualitative research with qualitative descriptive method. Data collection is done through observation, interview, and documentation. Based on the research that has been carried out, it can be concluded that the development of the affective domain in Islamic Religious Education (PAI) learning has gone well. This development is carried out with a habituation approach, such as habituation of greetings, praying before and after learning, habituation of duha and duhur prayers in congregation, ziaroh muais, and istighosah. Supporting factors for the development of the affective domain consist of internal and external factors. Internal factors include students' own willingness to do good things, while external factors include a good family, a pesantren-based school environment with habituation and supporting infrastructure, and a good living environment such as pesantren. The inhibiting factors consist of internal factors, such as closed student personalities, low student willingness to learn, and unresponsive students, as well as external factors, such as bad living environment, less harmonious families, and unwise use of technology.
Keywords: Development, Affective Domain, Islamic Religious Education
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan ranah afektif pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Ya BAKII 1 Kesugihan Cilacap dan mengetahui faktor pendukung serta penghambat pengembangan ranah afektif tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan ranah afektif pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah berjalan dengan baik. Pengembangan ini dilakukan dengan pendekatan pembiasaan, seperti pembiasaan uluk salam, berdo’a sebelum dan sesudah belajar, pembiasaan sholat duha dan duhur berjama’ah, ziaroh muais, dan istighosah. Faktor pendukung pengembangan ranah afektif terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kemauan diri sendiri siswa untuk menjalankan hal-hal baik, sedangkan faktor eksternal mencakup keluarga yang baik, lingkungan sekolah berbasis pesantren dengan pembiasaan dan sarana prasarana yang mendukung, serta lingkungan tempat tinggal yang baik seperti pesantren. Adapun faktor penghambat terdiri dari faktor internal, seperti kepribadian siswa tertutup, rendahnya kemauan siswa untuk belajar, dan siswa yang tidak responsif, serta faktor eksternal, seperti lingkungan tempat tinggal yang tidak baik, keluarga kurang harmonis, dan penggunaan teknologi yang tidak bijak.
Kata Kunci: Pengembangan, Ranah Afektif, Pendidikan Agama Islam